SAAT USIA MERAMBAT RENTA

 
Bagai kepak sayap Camar perkasa di selasar bintang,
menjelajah riang selami laut penuh tawa
waktupun betah berlabuh, menanti hadirku di bulan Juli
kuharap, engkau belumlah petang merah jingga di detik menit
yang hanya duduk membatu menatap dentang usia

engkau sejatinya adalah pelukis masa dan kisah
bagai senyum berpendar dengan beribu kunang kunang
hingga malam tak lagi gulita.

Astagfirullah, ……
sujudku masih jauh dari khusyuk…….
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkah aku diberi kesempatan?
Rentang waktu terkadang membuat kita lupa
Rentang waktu membuat kita sadar bahwa kita hanya manusia
yang tak punya apa-apa selain jasad yang tak berguna

Wahai sahabatku yang nampak indah dari tatapku
lapangkanlah hatimu untuk menikmati apa yang aku layangkan
hanya teruntukmu agar kau mampu lukiskan seutas senyum
tersenyum saat beranjak dari hari yang lalu menuju hari yang baru
hanya teruntukmu agar kau mampu arahkan kaki
berjalan dengan langkah yang anggun untuk menemukan mentari
hanya teruntukmu agar kau semakin terlihat indah
seindah rangkaian bunga hingga nanti menjelang senja

teruntukmu ku persembahkan bahu
saat kau ingin bersandar karena pilu

teruntukmu ku persembahkan lengan
untuk kau genggam saat kau hampir jatuh

dan teruntukmu kupersembahkan sebuah untaian kata
agar pada masa yang baru tak akan ada lagi haru.

Hari ini adalah yang hari bersejarah buat saya,...Dengan bertepatan usia yang semakin merambat renta, aku masih menyempatkan diri untuk membuat postingan saya yang ke-1539, meskipun masih ngos-ngosan dengan tulisan yang belum tercirikan alias masih campur sari serta didominasi oleh artikel saduran.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga atas respon dan penerimaan dari rekan blogger sekalian yang membuat saya banyak belajar . Saya bangga bersahabat dengan kalian semua meskipun hanya via dunia maya.



Denaihati
Share 'SAAT USIA MERAMBAT RENTA' On ...

Belum ada komentar untuk "SAAT USIA MERAMBAT RENTA"

Posting Komentar